Advertisement

Advertisement

Kamis, 07 Juni 2012

Kolom Wisata Mistis on Bandung Ekspres : Hindari Nyebut Lada


Gua Belanda? Siapa sih nggak tahu gua yang berlokasi di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda Dago Pakar, Bandung. Gua tersebut adalah semacam lubang berbentuk lorong memanjang yang pernah dipakai tempat persembunyian para penjajah Belanda pada waktu itu.

Seiring berjalannya waktu, Indonesia bebas dari segala bentuk penjajahan. Dan sisa dari perjuangan yang ada, salah satunya diukir di gua Belanda ini sob. Sayangnya, nilai sejarah yang panjang di gua Belanda, seiring berjalan muncul nilai mistik di lokasi tersebut.
Penasaran kan? Apa yang membuat orang-orang menyebut gua tersebut angker? Dari pada penasaran, langsung aja yuk

kita simak penelusuran team Wismis (Wisata Mistis) yang tertarik sekali untuk melakukan ekspedisi ke gua Belanda.


Gua Belanda yang dibangun pada 1918, pada awalnya berfungsi sebagai terowongan PLTA Bengkok. Namun, berhubung perbukitan Dago Pakar merupakan kawasan yang sangat menarik bagi strategi militer Hindia Belanda—lokasi yang terlindung dan begitu dekat dengan pusat kota Bandung—maka menjelang perang dunia II pada awal 1941 militer Hindia Belanda membangun stasiun radio telekomunikasi yang menjadi pusat komunikasi rahasia tentara Belanda. Nah, dulu tuh, lorong utama gua Belanda tembus air PLTA dengan tinggi lorong tiga meter.

Pada zaman kemerdekaan, gua Belanda ini dimanfaatkan sebagai gudang mesiu. Dan setelah merdeka, gua Belanda dapat dimasuki dengan aman dan bahkan sebagai salah satu obyek wisata yang berada di Taman Hutan Ir Djuanda, Bandung.

Namun karena banyaknya mitos, Wisata Mistis beberapa hari yang lalu berangkat menuju gua belanda diikuti oleh kurang lebih 40 orang peserta yang terdiri dari anggota Wismis, partisipan dan juga turis dari negeri Jepang.

Tepat Pukul 21.30, kegiatan dimulai dengan diawali briefing bersama, bertujuan untuk menjelaskan peraturan selama kegiatan berlangsung dan tidak lupa berdoa bersama. Ekspedisi kali ini, didampingi guide sebagai penutur jalan, sekaligus sebagai narasumber.

Suasana mulai mencekam, saat team melakukan perjalanan menuju gua, sebab kita harus melewati jalan yang gelap dan sepi yang ditumbuhi pepohonan besar dipinggir-pinggir jalan menuju lokasi.

Arif sebagai guide menuturkan ada mistik yang cukup kental dan menjadi pantangan bagi siapapun yang mau masuk ke gua Belanda. “Di sini ada mitos, kita nggak boleh menyebutkan salah satu kata dalam bahasa daerah yaitu ladaatau dalam bahasa Indonesia yaitu Pedas. Karena  kata lada itu merupakan sebutan atau nama dari salah satu tokoh masyarakat atau leluhur di daerah tersebut yang sangat dihormati dan namanya pun disakralkan oleh masyarakat setempat. kalau kita bicara kata itu, saat berada di Dago Pakar suka kejadian hal-hal mistis atau orang yang ngomong kata itu akan sial, ” katanya sambil menceritakan pernah salah satu acara stasiun televisi swata mengadakan uji nyali ke gua Belanda, tidak ada satu orang yang berhasil dan tidak lebih dari satu jam mereka sudah menyerah.

Mendengar penuturan tersebut membuat Team Wisata Mistis makin penasaran. Sesampainya, dilokasi Gua Belanda. Team mencoba masuk ke dalam gua bertujuan agar para peserta lebih merasakan aura di dalam gua dan hal Mistis apa saja yang terjadi di gua Belanda tersebut dari segi metafisik.

Pertama, team membagi kelompok. Tiap kelompok tujuh peserta dan didampingi tiga team metafisik yang bertugas mengawasi dan memberikan penjelasan dalam segi metafisk dan juga di bantu team dokumentasi.
Team Metafisik Deri (22) sempat menjelaskan  tentang keadaan di dalam gua. ”Dilihat dari segi metafisik terdapat mahluk hitam, berbulu yang membuat nyali kita menciut bila membayangkannya, selain itu sering kali terdengar suara langkah kaki serta ada peserta yang memang merasakan atau sekilas melihat suatu sosok hitam melintas, beberapa peserta ada yang melihat sosok nenek, serta ada yang kepalanya merasa dielus dan juga ada yang melihat bayangan tinggi hitam, ” ujarnya.

Salah satu Team Metafisik, mencoba berinteraksi dengan salah satu penunggu di goa tersebut. Dadi menuturkan, ”Mahluk ini bilang bernama Saridah, tewas saat dipaksa untuk bekerja dalam pembangunan gua, Saridah bercerita dalam keadaan menangis karena saat ia bekerja ia tidak dibayar sekalipun makan, ia hanya makan makanan sisa, “ tuturnya sembari bercerita sedikit setelah dia sadar.
Dia kemasukan makhluk lain. Tapi Deri, bertindak cepat, jadi Dady tidak apa-apa.

kegiatan terakhir, dilakukan dengan diakhiri dengan berdoa dan berfoto bersama menandakan acara kegiatan Wisata Mistis Untuk Ekspedis kali ini di Dago Pakar Goa belanda selesai. Tunggu ekspedisi selanjutnya ya. (wismis)

Edisi Kamis,7 Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar