Advertisement

Advertisement

Minggu, 18 Oktober 2015

Ini 7 tempat wisata mistis di Bandung, berani ke sana?

Merdeka.com - Wisata malam di Bandung mungkin sudah biasa. Tapi bagaimana jika wisata malam dilakukan di tempat-tempat mistis? Nah, Komunitas Wisata Mistis menyediakan layanan wisata khusus ke lokasi-lokasi yang dikenal anker di Kota Bandung.

Penasihat Komunitas Wisata Mistis Iman Abdurahman, mengatakan sebenarnya banyak sekali tempat di Bandung yang terkenal karena urban legend-nya. Sebagai contoh, ia mengungkapkan, ada 7 tempat yang pernah menjadi objek ekspedisi wisata mistis.

"Tujuan eksedisi kami bukan untuk memburu hantu, tetapi untuk menelusuri mitos dan sejarah yang melingkupinya," kata Iman saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Sabtu (03/10). Berikut 7 tempat wisata mistis tersebut:

Patung Pastor di Taman Maluku


Patung ini berada di komplek Taman Maluku, berseberangan dengan Kodam III/Siliwangi dan Kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil Kota Bandung. Sang pastor adalah H.C. Verbraak, pastor Belanda yang bertugas di Aceh pada 1870 dan daerah lain di Indonesia.

Konon, patung tersebut suka berjalan di malam hari. Iman Abdurahman mengatakan, Komunitas Wisata Mistis sudah melakukan ekspedisi di lokasi tersebut. Di sela ekspedisi dilakukan mediumisasi, yaitu sejenis ritual untuk berinteraksi secara supranatural.

Hasilnya, kata dia, tidak benar jika patung itu bisa jalan sendiri. Menurut dia, mistos di seputar patung muncul karena halusinasi mata. Patung tersebut dibuat begitu apik dan detail, termasuk tatapan matanya begitu realis. Sehingga orang yang melihat dengan rasa takut bisa jadi menimbulkan halusinasi seakan-akan patung itu hidup.

Jalan Babakan Siliwangi


Menurut Iman, tepat di belokan menurun Jalan Siliwangi sering muncul cerita hantu anak kecil. Warga berinisiatif menggantung boneka di atas pohon, agar anak kecil tersebut bermain dengan boneka dan tidak bermain di jalan. Konon, seringnya kecelakaan di daerah ini karena ada anak kecil yang bermain di jalan.

Saat tim Wisata Malam melakukan mediumisasi, Iman menyatakan mitos anak kecil tersebut tidak benar. Sejumlah kecelakaan di daerah tersebut bukan karena makhluk alus, apalagi oleh hantu anak kecil. Hasil mediumisasi menyatakan, kecelakaan terjadi justru karena posisi jalan menurun, penerangan di malam hari minim, serta minimnya faktor kehati-hatian.

Goa Belanda Dago Pakar
Di goa ini muncul mitos tidak boleh menyebutkan kata 'lada' yang dalam bahasa Indonesia berarti 'pedas'. Konon, lada adalah nama tokoh setempat yang dikultuskan. Jika kata itu diucapkan akan membawa sial. Menurut Iman, aura mistis di Goa Belanda sangat kuat. Selain itu, nilai sejarahnya juga tinggi.

Jalan Belitung
Lokasi yang dikenal mistis lainnya terdapat di Jalan Belitung, tepatnya di sekitar sebuah SMA negeri. Di sana diceritakan sering muncul penampakan none Belanda bernama Nancy. Tim Wisata Malam sudah mengunjungi lokasi anker ini, namun tidak melakukan mediumisasi, jadi tidak ada komunikasi secara supranatural dengan si none.
Tebing Keraton


Tebing ini berupa hamparan tebing dan pepohonan yang membentang hijau di kawasan Dago. Menurut tokoh setempat, kata Iman, saking indahnya tebing ini maka dinamai Tebing Keraton. Tapi muncul mitos bahwa di tebing tersebut memang 'ada' keraton.

Tim Wisata Malam sudah melakukan mediumisasi dan menyatakan mitos adanya keraton tidak benar, kecuali di bawahnya.

Bangunan Tua Belakang Terminal Ledeng

Di daerah ini juga dikenal anker. Menurut Iman, salah seorang peserta Wisata Malam mengaku melihat perempuan berbaju merah. Perempuan itu meminta tim agar pergi dari gedung. Di perjalanan pulang, sambung dia, ada peserta yang mendengar auman harimau.

Gedung Palaguna

Bekas Gedung Palaguna terdapat di antara Jalan Asia-Afrika dan Dewi Sartika. Di gedung tua bekas bioskop ini, tim Wisata Malam sudah melakukan ekspedisi dan mediumisasi. Hasilnya, ada sesosok perempuan misterius.

Masih banyak daerah-daerah lain yang menjadi objek Komunitas Wisata Mistis. Komunitas ini juga membuka jaringan di daerah lain, di antaranya Pantura, Jambi, Padang-Pariaman, Balikpapan dan Melawi.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar