Advertisement

Advertisement

Sabtu, 22 Februari 2014

[Kolom Wisata Misti] Tokoh.co.id : Komunitas Wisata Mistis

Uji  Nyali di Sarang Hantu

Uji-Nyali-di-Sarang-Hantu
Ekspedisi
Kalau kebanyakan orang gemar berwisata ke tempat-tempat indah yang menyegarkan mata, komunitas yang satu ini sebaliknya. Kelompok ini justru senang mengunjungi tempat-tempat seram yang mendirikan bulu roma. Betapa tidak, objek wisata yang dipilih mereka adalah tempat-tempat yang dikenal –berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, berhawa mistis. Yang lebih seram lagi, mereka memilih waktu tur dari pukul 09.00 hingga tengah malam. Benar-benar menguji nyali.
Komunitas yang memiliki kegiatan berwisata ke tempat-tempat seram bukan hal  yang baru di Bandung. Dari cerita-cerita yang berkembang di masyarakat, Bandung memiliki cukup banyak tempat-tempat seram. Dulu, ada sejumlah komunitas yang melakukan hal serupa, populer disebut ‘ghost tour’. Namun entah kenapa komunitas-komunitas tersebut tak pernah terdengar lagi.
Kini yang tengah eksis adalah Komunitas Wisata Mistis. Tetapi, komunitas ini berbeda dari yang pernah ada. “Yang penting dicatat, kami  bukan komunitas pemburu hantu atau perkumpulan dukun,” tegas Imam Abdurahman, Ketua Umum Komunitas Wisata Mistis, yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Penegasan ini perlu disampaikan Imam, karena sebagian orang yang tak paham akan mengira kegiatan dan misi komunitas tersebut adalah berburu hantu, hanya karena mencantumkan kata “mistis” sebagai nama komunitas. Padahal, kegiatannya jauh berbeda. Kegiatan mereka bukan sekadar menelusuri tempat mistis dari segi metafisik, tapi juga mengungkap fakta yang sebenarnya dari tempat tersebut. Termasuk membuktikan, kebenaran mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Sebagaimana umumnya, awal terbentuknya komunitas ini lewat kumpul-kumpul di dunia maya. Mereka yang menggemari cerita-cerita misteri, kumpul dalam satu thread sebuah media sosial. Di sana, mereka saling berbagi cerita dan informasi tentang tempat-tempat misteri. Obrolan makin seru karena kisah-kisah seram itu juga dibumbui dengan cerita hantu.
“Awalnya hanya ngobrol iseng di forum internet, nama thread-nya ‘Tempat-Tempat Seram di Bandung’. Ternyata banyak netter yang tertarik dan saling berbagi cerita. Namanya cerita atau mitos, tentu ada yang percaya dan ada yang tidak. Yang pasti, banyak yang penasaran. Lalu muncul ide, kenapa tidak datang langsung saja ke lokasi yang disebut seram itu, sekaligus membuktikan kebenarannya. Dengan begitu kita bisa mengklarifikasi mitos-mitos yang sudah terlanjur beredar di masyarakat,” tutur Imam yang menyebut tur mereka sebagai ekspedisi.
Salah satu topik yang waktu itu ramai dibicarakan, adalah SMAN 5 Bandung, yang kisah hantunya sudah begitu populer seantero Bandung Raya. Dari cerita yang berkembang di masyarakat, sekolah yang menempati bangunan tua peninggalan Belanda itu memiliki penunggu hantu noni Belanda. Konon, hantu noni Belanda bernama ‘Nancy’ itu tewas bunuh diri karena cinta. Ada banyak versi cerita seputar penampakan hantu ‘Nancy’, salah satu yang paling mengerikan adalah penampakan kepala dengan mulut menetes darah. Benar atau tidak, Wallahu a’lam!
Dari sekian banyak pengunjung thread, yang nekad datang ke SMAN 5 hanya tujuh orang.  “Kami datang ke sana jam 9 malam. Tetapi, hanya bisa lihat dari luar karena tidak dapat izin untuk masuk ke sekolah itu. Menunggu sampai tengah malam, tapi tidak ada apa-apa di sana,” ungkap Imam. Pertemuan perdana atau kopdar (kopi darat) itu, menjadi cikal-bakal lahirnya komunitas ini. Karena sejak pertemuan pertama itu, mereka menjadi semakin rajin mengunjungi tempat-tempat angker, jumlah pesertanya pun semakin banyak. “Tepatnya kami berdiri April 2011,” tambah Imam.
Selama tiga tahun lebih berdiri, telah cukup banyak tempat-tempat bernilai mistis mereka kunjungi. Misalnya saja Goa Belanda, Goa Jepang, bekas rumah sakit zaman Belanda, Gunung Kunci dan Museum Geusan Ulun di Sumedang, GOR Saparua, dll. “Pemilihan tempat tidak sekadar karena ada cerita hantunya tapi juga tempat itu harus memiliki nilai histori. Jadi kami datang bukan sekadar uji nyali dan merasakan aura mistisnya tapi juga mengungkap sejarah tempat itu,” tutur Imam.
Babakan Siliwangi di Bandung, misalnya. Tempat itu selain memiliki nilai histori juga tenar dengan cerita hantu boneka yang gentayangan. Dan memang, ujar Imam, meski tidak berjumpa dengan hantu boneka yang ramai dibicarakan, tak urung sejumlah peserta merasakan keanehan-keanehan. “Tempat itu ternyata memang seram. Ada yang merasakan tekanan energi yang luar biasa, ada yang merasa melihat kelebatan bayangan, dll,” ucapnya.

DARI KESURUPAN HINGGA HANTU JAIL

Namanya mengunjungi tempat-tempat angker, sudah barang tentu mereka kerap menjumpai hal-hal aneh yang membuat bulu kuduk merinding. Bahkan, tak jarang para peserta khususnya wanita menjadi kesurupan. Tapi tentu saja tak perlu khawatir karena setiap kali melakukan ekspedisi, tim ini selain didampingi oleh pemandu yang biasanya penunggu bangunan atau masyarakat setempat, juga tim metafisik yang tugasnya selain membaca kondisi sekitar, dari  segi metafisik juga membantu pengamanan peserta dari gangguan makhluk-makhluk alam lain.
“Yang penting niat kita datang ke sana baik, tidak macam-macam. Pikiran kita juga tidak boleh kosong, harus menjaga tata karma, tidak sembarangan bertingkah laku. Kami juga ada pengaman dari tim metafisik. Hanya saja, kadang ada saja makhluk yang jail, meski tidak sampai membahayakan. Lagi pula sebelum memulai ekspedisi, kami selalu melakukan doa bersama,” tutur Imam.
Ritual yang juga wajib dilakukan adalah pembersihan yang dilakukan tim metafisik kepada tiap peserta. “Ini ritual wajib demi keselamatan, karena kita bersentuhan dengan hal-hal supranatural. Jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan mengikuti kami pulang,” ucapnya.
Dalam ekspedisi, mereka tidak hanya melakukan penelusuran, tapi juga melakukan beberapa agenda kegiatan, di antaranya, uji nyali, buka tirai dan medium. Uji nyali,  hanya ditawarkan kepada mereka yang berani melakukan. Itu pun waktunya dibatasi, hanya beberapa menit, dan didampingi tim metafisik.
Sedang kegiatan ‘buka tirai’ adalah menitiskan dimensi sehingga mereka bisa melihat situasi sekitar lewat mata batin. “Tetapi kegiatan ini hanya dibatasi untuk lima orang. Biasanya, bagi yang peka, mereka bisa melihat makhluk-makhluk itu,” jelasnya. Kegiatan lainnya adalah medium. Hal ini ditawarkan hanya kepada peserta yang berani dan ingin menjadi medium untuk berinteraksi dengan makhluk dunia lain.  
Meski kegiatannya berbau horor, namun komunitas ini memiliki banyak peminat, khususnya di kalangan muda. Sampai saat ini mereka telah memiliki member aktif di Bandung sekitar 70 orang dengan jumlah simpatisan mencapai 200an lebih. Jumlah ini tentu akan membengkak jika digabungkan dengan regional yang ada di daerah, seperti; Balikpapan dan Jambi, yang ternyata juga memiliki banyak tempat-tempat berbau mistis. “Kami kopdar setiap malam Jumat. Acara utamanya, berbagi cerita mistis dan membicarakan rencana ekspedisi berikutnya,” katanya.
Kepopuleran Komunitas Wisata Mistis di kalangan masyarakat luas ini, juga banyak terbantu dengan munculnya pemberitaan kegiatan mereka di berbagai media. Kerap kali mereka muncul di TV, bahkan sempat syuting bareng dengan sebuah televisi yang kerap menayangkan acara uji nyali di lokasi mistis. Karena eksistensinya ini pula pun, mereka kerap diminta menjadi pemandu wisata mistis kelompok-kelompok tur.
Yang belum lama ini dilakukan adalah memandu wisata mistis sejumlah wisatawan asing ke bekas rumah sakit zaman Belanda di Bandung yang terkenal dengan cerita seramnya. “Waktu itu kebetulan kami juga akan melakukan ekspedisi ke sana, jadi kami tawarkan lokasi itu. Mereka setuju, jadi kami berangkat bareng. Rombongan kali ini cukup besar karena gabungan dengan para turis itu. Mereka berasal dari Inggris, Vietnam, dll, jumlahnya 15 orang,” jelas Imam yang berencana membukukan kegiatan Wisata Mistis dan pengalaman para pesertanya. “Bukunya sudah hampir selesai, dalam waktu dekat akan diluncurkan,” tambahnya. –Diana Runtu/Inten Indrawati

0 komentar:

Posting Komentar