Opini.co.id- Wisata Mistis, nama
yang sangat asing dan aneh di telinga kita. Jangan berfikir bahwa wisata ini
tentang melihat hantu. Berawal dari forum Kas Kus Regional Bandung yang gemar
berdiskusi seputar mitos-mitos yang dikaitkan dengan kejadian mistis maka
terbentuklah Wisata Mistis. Awalnya Wisata Mistis ini pun hanya diikuti oleh
mereka yang aktif di forum Kas Kus yang hanya berjumlah empat sampai lima orang
tersebut, kemudian berkembang sampai saat ini mencapai hampir 70 orang anggota
aktif.
Visi
dari Wisata Mistis ini adalah meluruskan mitos tentang tempat yang dianggap
angker dan sering dihubungkan dengan kejadian-kejadian mistis. Wismis
menyatakan bahwa kejadian-kejadian kecelakaan atau hal aneh pada kenyataannya
sebenarnya tidak ada hubungan dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat
tersebut. Iman Abdulrohman kepada Opini mencontohkan kecelakaan yang sering
terjadi di Jl. Siliwangi dan mitoskan akibat mahluk-mahluk gaib, faktanya
kecelakan yang terjadi pada waktu malam di daerah tersebut lebih disebabkan
karena faktor jalan yang kurang penerangan dan jalannya yang menurun memiliki
tikungan yang tajam. Jadi Wismis bukanlah wisata untuk melihat hal yang gaib.
"Bukan, kami bukan wisata untuk melihat hantu. Karena kami ada sisi
edukasinya," ungkap Iman di sela-sela acara Car Free Day Dago beberapa
waktu lalu.
Selain
meluruskan mitos, Wismis juga mengenalkan latar belakang sejarah tempat-tempat
yang dianggap angker tersebut. Faktanya banyak tempat bernilai sejarah di
Bandung ternyata tidak dikenal oleh masyarakat, semisal di Ciumbuleuit ada
tempat yang pernah jadi peristirhatan Bung Karno. Tentang Mitos itu sendiri
Iman mengatakan umumnya diciptakan oleh masyarakat secara turun temurun tanpa
bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dan setelah anggota Wismis mengikuti
program wisata yang diadakan Wismis, cenderung lebih paham dan tidak takut lagi
dengan mitos tersebut.
Wismis
sendiri sudah eksis selama satu tahun dan saat ini melebarkan sayap ke wilayah
Jambi, Sumatera, yang anggotanya tercatat sudah seribu orang dengan mereka yang
aktif sebanyak hampir 80 orang. Sementara di Bandung sendiri seribu lebih
anggotanya secara online dengan mereka yang aktif ikut berwisata malam hari
sebanyak 60 orang. (Op-03/02) 09-01-2013
0 komentar:
Posting Komentar