Advertisement

Advertisement

Tentang Wisata Mistis

Wisata Mistis adalah sebuah wadah perkumpulan atau komunitas yang memiliki kesamaan hobi dan minat, yaitu bertualang,menginvestigasi dan meluruskan mitos-mitos yang beredar di Indonesia. Komunitas ini didirikan pada tanggal 10 April 2011.

Ekspedisi Wisata Mistis "Menguak Sisi Mistis Keindahan Tebing Keraton"

komunitas wisata mistis kali ini mengadakan ekspedisi ke salah satu tempat dataran tinggi di bandung utara, bisa di bilang kawasan wisata ini baru di kenal karena keindahaan panoramanya. Di tempat itu kita bisa melihat hamparan pohon pinus layaknya permadani, tempat itu dikenal dengan Tebing Keraton

Ekspedisi Sumedang 1001 Misteri Museum Geusan Ulun dan Gunung Kunci

Kabupaten yang terkenal dengan tahu sumedangnya yang gurih dan nikmat ini, ternyata menyimpan beribu-ribu misteri didalamnya.

Menelisik Lebih dalam soal Patung Pastor Verbraak Taman Maluku

Menelisik lebih jauh soal keberadaan Patung Pastor ditaman Maluku, Bandung. Taman yang juga menjadi menjadi salah satu paru-paru Kota Bandung ini menyimpan sebuah kisah simpang siur soal ke beradaan Patung Pastor Verbraak

EKSPEDISI WISATA MISTIS "MENELISIK MISTERI DAN SEJARAH DI DALAM GUNUNG PUNTANG"

Wisata Mistis mencoba melakukan ekspedisi ke salah satu lokasi di Bandung Selatan, lokasi ini sering termasuk dalam bumi perkemahan selain itu memiliki sejarah yang cukup tinggi, diantaranya terdapat bekas (runtuhan) bangunan radio pertama, serta sisa bangunan-bangunan lainnya yang merupakan bekas rumah pejabat belanda dulu, di sekitar lokasi juga terdapat Gua Belanda .

Minggu, 07 Juli 2013

[Wisata Mistis] Ekspedisi Bekas rumah sakit jaman belanda

Peserta Ekspedisi Wisata Mistis Bekas Rumah Sakit Belanda

Sedikit agak berbeda dari ekspedisi sebelum-sebelumnya, ekspedisi kali ini dilaksanakan di luar jadwal biasanya yaitu hari senin malam, di karenakan adanya wisatawan asing ( kolombia,amerika, vietnam, hongkong, india , dll) yang ingin mengikuti ekspedisi tapi karena weekend ga bisa maka. jadwalnya kita sesuaikan  dengan mereka


Beberapa hari sebelumnya kita bertemu dengan Stevie dari US, dia sebagai perwakilan dari teman-temann lainnya , setelah ngobrol dan sedikit menjelaskan tentang wisata mistis maka kita pastikan hari senin kita ekspedisi ke  salah satu Tempat bekas rumah sakit  Jaman Belanda di bandung. Ternyata mereka sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ekspidisi wisata mistis.


Prosesi berdoa sebelum melaksanakan Ekspedisi

Hari ekspedisi pun tiba, seperti biasa tim wisata mistis menunggu di angkringan jalan Ganesha, setalah menunggu kurang lebih 1jam para peserta bule pun datang ke meetpoint, tapi sedikit di luar dugaan ada ternyata koordinir dari bule ini membawa temannya untuk ikut berespedisi sehingga jumlah peserta melebihi quota, setelah berbicara dengan pihak tempat akhirnya diijinkan berkegiatan dengan jumlah yang lumayan banyak. Sebelum berangkat tim dan peserta sedikit melakukan breffing.

.

Setibanya di lokasi ekspedisi kita di sambut oleh sebuah pohon besar di depan gerbang rumah sakit tsb yang membuat bulu kuduk merinding, menurut penjaga, tempat ini adalah masih bangunan belanda dan sudah tidak dipakai lebih dari 17tahun, dari penuturan penjaga juga sering terjadi kejadian yang aneh mulai dari sering terciumnya bau amis (darah) di bekas ruang oprasi, dan tidak hanya itu beliau megatakan dulu ada mahasiswa yang main ketempat ini dan mengalami kesurupan. setelah merasa cukup mendapat informasi dari penjaga Gedung akhrirny kami pun melanjutkan kegiatan dimana tim dan peserta di bagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama melakukan ekspedisi ke ruang operasi, perawatan dan jenazah, sedangkan kelompok ke 2 melakukan ekspedisi ke lt 1 hingga lt.4.


Banyak hal/pengalaman baru yang di alami para peserta kali ini ,yang salah satunya dialami oleh casper (bukan nama hantu kartun hehe) , casper saat itu ingin mencoba merasakan aura sekitar, ketika di bantu oleh tim wisata mistis, casper pun bercerita kalau aura di dekatnya tiba-tiba berubah panas dan seperti ada yang mendorong dari belakang, sedangkan penuturan dari Stevie mengatakan kalau dirinya seperti ada yang menyentuh pada bagian rambutnya .

Kelompok 1 &2 kambali berkumpul di ruang tengah dan berbagi pengalaman apa yang di alami selama ekspedisi berlangsung, sedikit berbeda dari kegiatan sebelumnya khusus kali ini sesi mediumisasi kita tunda dulu, di karnakan lokasi dan waktu yang kurang mendukung, acara pun berlanjut ke sesi akhir yaitu proses cleansing /pembersihan dan di akhir ujung kegiatan tidak lupa untuk poto bersama.
Peserta Wisatawan Asing

Jakarta Globe : Touring the Supernatural and Haunted Sites of Bandung

The jakarta Globe : Edisi 7 Juli 2013
Features and Travel
Bandung is known as the capital of West Java, Indonesia’s fourth largest city, home to endless rows of shops and restaurants and picturesque buildings and landscapes earning it the nickname “The Paris of Java.”

But there is another side to the city, a much darker one. Scattered around Bandung are old buildings dating back centuries and areas that most try to avoid after dark, said to be occupied by tormented spirits from the past.

In the past two years, the ghosts seem to have grown more restless than before, their realms increasingly frequented and disturbed by a group of intrepid people participating in the latest holiday craze, “Wisata Mistis” (Mystical Tour).

Dadi Setiadi Suarsa, Wisata Mistis’s secretary, said that the community started in April 2011 as a simple discussion on the popular online forum Kaskus, asking people if they knew of any haunted places in Bandung. The topic proved to be popular among Kaskus users, generating hundreds of replies and comments.

One user told of numerous sightings of a Japanese soldier inside a cave in Juanda Park, where the Japanese used to torture prisoners during World War II. Another left details about a student who killed herself at her State Senior High School (SMAN) No. 5. There was also a post about a bodiless head on Jalan Cipaganti, and another about a boy who died from an accident haunting motorists on Jalan Babakan Siliwangi. The list goes on.

“It got us curious. We want to know whether the stories are true or not. We want to be able to prove or disprove these urban legends,” Dadi said, adding that the tour started informally as a group of five friends who were curious about probing the myths.

The group then started to upload photos and stories of their expeditions on Kaskus, which generated interest and saw the tour group expand to dozens of people.

“Now for every expedition we limit the number of participants to between 30 and 50 people. We have to establish a quota based on how spacious the places we’re visiting are,” Dadi said.

So far, the group has visited more than 20 places in Bandung that Kaskus users believe are haunted, he said. While users have suggested that there are many more haunted buildings in Bandung, the biggest hurdle is accessing them.

Most of the buildings, Dadi said, date back to the Dutch colonial rule which were taken over by the government after independence. Permits are required to gain access into these properties, most of which are abandoned, but the city has been reluctant to issue any.

“What we’re actually doing is promoting some of Bandung’s iconic buildings,” Dadi said, adding that most participants came out of the tour with a newfound appreciation of not only Bandung’s supernatural scene but also its heritage sites. “We want to tell the government that there is a real tourism potential in activities like this.”

Iman Abdulrahman, chairman of the group, said that part of the appeal was the fact that joining was easy. Participants only need to be aged 17 or older, or they can show a letter of consent from their parents to join one of the tours, which are staged every weekend. There is no tour charge, but participants are required to pay for their own food, admission fees and transport.

Surging demand has forced the community to be more organized with the tours, including seeking the help of mediums to ward off the evil spirits that the participants claim can get aggressive and hostile at times.

“There are people tasked with healing, protection and communication with the spirits,” Iman said. “But no one in the team is tasked with counter-attacking the spirits.”

Partawijaya, one of the members of the tour’s “metaphysical team,” said that participants were sometimes attacked and ended up being possessed or passing out. But he claimed that the spirits meant the participants no harm.

“They just like to play practical jokes on people,” he said.

One participant, Yuliana, said she was reluctant at first to participate when her friend asked her to join a tour to the statue of a the Dutch missionary H.C. Verbraak, which is said to be haunted. “Now I’m hooked because I’m curious about learning about other places,” she said.

Iman said that there were many people like Yuliana who were at first afraid to join. “Once they participate they can scream together, laugh together, share stories with one another. They bond with their friends. That’s why a lot of people join us again and again. It’s because of the fun,” he said

Kamis, 04 Juli 2013

[Wisata Mistis] Sekolah itu mengejutkan Kita

Setelah  2 minggu tidak ekspedisi , kembali wisata mistis mengadakan ekspedisi dimana ini adalah ekspedisi terakhir menjelang ramadhan, Ekspedisi kali ini bertempat di daerah Bandung Utara, dimana ada 1 sekolah yang katanya memiliki cerita kalau muridnya sering mengalami gangguan malah sampai berujung kesurupan.
Pengarahan Sebelum Ekspedisi Dimulai
Dan satu hal ini ekspedisi ini aga sedikit berbeda karena ekspedisi kali ini sambil di liput dari InspiraTV, dimulai kumpul di meetpoint (angkringan dpn ITB) kita melakukan sedikit breffing dan liputan serta wawancara oleh InspiraTv pada komunitas wisata mistis, setelah take gambar waktu menunjukan jam setengah 10 mlm, semua tim dan peserta ekspedisi bersiap menuju lokasi

Setiba di lokasi kita di sambut oleh sebagian tim yang memang sudah dari awal ready di lokasi, aga mulainya acara aga sedikit terlambat dikarenakan mobil dari inspiratv sedang mencari bensin jadi kita menunggu mereka terlebih dahulu, setelah menunggu sekitar 1jam akhirnya mereka tiba, langsung kita mulai kegiatan ekspedisi, awal kegiatan kita breffing , menjelaskan rules selama berkegiatan dan doa bersama.
Penuturan Narasumber Setempat saat diliput oleh Stasiun TV Online
Melihat lokasi yang tidak terlalu luas dan jumlah peserta yang ikut ekspedisi mala mini cukup banyak (sekitar 34 orang), maka tuk penulusuran kami pun membagi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang, untuk menulusuri tempat yang kami telah tentukan, ada yang menarik saat kelompok pertama melakukan penulusuran, di bagian kamar mandi ada suara senandung  perempuan ( seperti lagi nyinden), dan ada pula yang melihat sekilas bayangan seperti anak kecil di dalam kelas, tempat ini tidak terlalu luas Cuma auranya kuat, kalau kita ekspedisinya berdua atau bertiga mungkin lain ceritanya.
Setelah penulusaran dilakukan oleh semua kelompok kami pun berkumpul di lapang sekolah, kami mencoba mendengarkan pemaparan dari narasumber (warga setempat), menurut narasumber sekolah ini dulunya sebagian adalah makam yang di urug kemudian di jadikan sekolah , memang saat kami kesana di pinggir sekolah adalah kawasan makam, dan dari narasumber juga di tempat ini sering terjadi gangguan pada murid (kesurupan), dan pemaparan dari tim metafisik menuturkan kalau memang ada 1 sosok yang jahil (negatif) dimana sosoknya seperti leak dgn lidah dan kuku panjang. Dan tim berbagi tips agar tidak kerasukan/kesurupan ialah agar selalu sadar (tdk kosong pikiran) selalu berdzikir dalam hati, yang Insyallah akan mencegah dari kejadian tsb.

Acara pun masuk dalam sesi uji nyali, ada 4 peserta yang berani mengikuti sesi ini, uji nyali sendiri hanya 10-15 menit dan di tinggalkan seorang diri tanpa cahaya apapun, kami pun mengantarkan ke4 peserta ke tempat yang kami siapkan ( tempat yang memiliki aura kuat).
Salah Satu Peserta Uji Nyali disalah sati Sudut sekolah


Waktu 15menit tidak terasa sudah berlalu tim pun menjemput ke4 peserta tadi, tidak ad yang menyerah semua lulus dalam uji nyali kali ini, dan kami pun berbagi FR selama uji nyali, di antaranya ada yang melihat anak kecil hitam berlari, ada pula terdengar di dalam kelas suara “bruk” , ada yang melihat cahaya merah kecil trus menghilang kembali, yang intinya semua pesrta mengalami kejadian baru hehe..
Berlanjut ke acara selanjutnya yaitu Mediumisasi , sperti biasa kita rundingkan dulu akan kegiatan ini apakah akan di lanjut atau tidak, dan kita mengambil keputusan untuk tidak mengadakan mediumisasi mala mini karena di lihat dari berbagai hal, kami pun mulai bersiap ke acara akhir yaitu cleansing, tapi tiba-tiba...
Kejadian yang Sempat Mengejutkan 2 Wisata Mistis disalah satu ruang Kelas
terdengar dengan jelas di dalam kelas suara “bug!!” sebanyak 2x, semua peserta dan tim kaget, soalnya ga ada siapa2 di kelas itu, tidak lama berselang mediator pun tiba-tiba berteriak “assalamualaikum! Ulah sieun (jangan takut)” ternyata mediator telah dimasuki sosok ghaib, “dia adalah jin yang sering menggangu tempat ini” ujar mediator,  tim metafisik sigap dan segera mengantisipasi agar semua kembali kondusif, ada 1 peserta wanita yang tampaknya mengalami gangguan tapi Alhamdulillah  tim segera mengantisipasi dan semua terkendali kembali dengan baik,
Kami penarasan dengan asal suara tersebut, saat kami lihat dikelas tsb sudah tergelatak 2 meja di depan kelas yang posisi asal meja tidak disana, kurang lebih posisi awal meja 2m dari posisi terakhir, kami pun berkumpul di area parker dan melakukan cleansing atau pembersihan pada para peserta, agar energy negatif tidak menempel, serta mencegah hal2 yang tidak diinginkann.

Ambillah selalu nilai positif dari kegiatan ekspedisi kali ini Tiada daya dan Upaya selain karenaNya selalu meminta perlindungan pada Tuhan..dan sampai jumpa di Ekspedisi Wisata Mistis berikutnya …