Advertisement

Advertisement

Rabu, 27 Juni 2012

[Wisata Mistis]Bakti Sosial Sungai Cikapundung Bersama 24 Komunitas Se-Kota Bandung





Bertepatan pada tanggal 23 juni 2012, Wisata Mistis mendapatkan undangan dari komunitas Entog Mulang untuk melakukan kegiatan Baksos Membersihkan Sungai Cikapundung ,fun Rafting dan Tubing bersama 24 komunitas se Kota bandung,acara ini bertujuaan untuk membersihkan Sungai Cikapundung dari sampah-sampah yang sering dibuang disungai cikapundung dan juga sebagai saran silahturahmi antara komunitas se kota bandung.


Kegiatan dimulai pada jam 8 pagi,para peserta bersiap-siap di jembatan sungai cikapundung (plesiran) kemudian menuju ke rumah salah satu panitia baksos untuk mengganti pakain dan dibagikan rompi pelampung dan helm keselamatan. Menuju jam 8.30 kita sudah bersiap untuk menaiki kendaraan roda empat. Tidak lupa kami berphoto dahulu sebelum menaiki kendaraan, setelah sesi berphoto selesai langsung saja kami menaiki kendaraan roda empat yang sudah menunggu dan tidak lupa kembali kita berphoto-photo dengan pihak panitia dan tanpa aba-aba kendaraan roda empat tersebut mulai bergerak kencang menuju PLTA Dago.




Sesampainya di PLTA Dago, kita sudah disambut oleh panitia dan 24 perwakilan komunitas lainnya dan
wismis salah satu. Saat dissana kami dan komunitas lain saling bercengkrama sambil bercanda gurau dan kemudian terdengar ada suara percakapan dari walkie talkie panitia yang mengatakan kita semua untuk turun kebawah menuju PLTA dan segera meluncur kebawah. Kita mengikuti jalan setapak dan akhirnya sampai di PLTA dengan tebing yang lumayan tinggi dan aliran sungai cikapundung yang deras. Tanpa basa basi kita menurun kebawah dan tidak lupa kembali kami berphoto-photo dan kemudian berphoto-photo bersama seluruh peserta dan panita sambil mendengarkan arahan standar keselamatan kegiatan dan cara tubing yang benar. Oia, perlu diketahui tubing ialah sejenis rafting tapi dengan media yang menggunakan ban,biasanya ada ikatan seperti jaring laba-laba pada lubang ban,untuk menahan posisi badan tidak terlalu masuk kebawah (pasti ngerti deh,supaya posisi *maaf* bokong lebih enak dan tidak terbentur oleh jeram-jeram/batu).



Setelah dirasa Cukup, langsung saja panitia memimpin didepan dan di ikuti oleh peserta yang lain, benar-benar hari sabtu pagi yang nikmat. Ditemani oleh udara yang sejuk dan air yang sangat dingin, perjalanan juga masih terasa santai dan tibalah saatnya memasuki jeram pertama yang terbilang lumayan, dan brukkk!. Tungkir kami terkena jeram tapi tidak apa-apa gak masalah, terus saja kami mengikuti arus sungai. Kemudian salah satu rekan kami Baruna mencoba posisi duduk di ban dan ternyata lebih enak dan tidak taunya didepan ada berbagai jeram. Karena baruna belum terlalu mahir akhirnya ya tubing dia terbalik 180 derajat dan terjatuhlah dia(itu lah terlalu banyak action).hihi


Tibalah kami di tanggul PDAM, ditanggul itu tadinya kita dimintai untuk melewati daratan karena bentuk tanggulnya seperti curug/air terjun dan sangat dalam. Hati kami ingin sekali menaklukkan tanggul tersebut dan tiba-tiba Dwan salah satu panitia dan juga merupakan anggota wisata mistis pun meluncur di bawah  berkata kepadanya "kang boleh ikutang meluncur gak?  Dwan menjawab, boleh boleh saja" dengan hati yang girang baruna segera turun dari daratan dan segera menyusul Dwan yang berada di tanggul. Disitu  Dwan mengajari posisi meluncur/melompat dari tanggul kebawah tapi dengan posisi membelakangi dan begitu menyentuh air/sungai langsung lanjut meluncur. Sempat deg-degan pada saat ingin melakukan aksi tersebut dan tester pertama ialah  Richie dan brak busssshhh !! Richie selamat, dilanjutkan kedua oleh baruna yak tanpa aba-aba langsung meloncat dan brak busssshhh!! OYEEE ternyata mantap sekali sodara-sodara dan tiba-tiba ada salah satu peserta masih sekitaran smp nyeletuk, ayo kang loncat dari sini.*sambil menunjuk sejenis tempat untuk menyetel ketinggian air *tempatnya lumayan tinggi sekitar 2-3 tingkat* dengan semangat 45 baruna dan  Richie segera mengikuti keatas dan di ikuti sama yang lain. Baru kusadari bahwa tempat tersebut sangat lah tinggi dan sedikit timbul keraguan, emangnya bisa buat loncat? karena yang kami tau bahwa tempat tersebut sangatlah dangkal. Sebelum loncat ya kami pastiin dulu dengan melihat si anak tadi meloncat dulu dan posisi jatuhnya dimana, wah ternyata bisa. Langsung saja Richie loncat sambil berteriak aaaaaaaaa dan kemudian disusul baruna dengan posisi batu *tangan memegang memeluk kaki* bussshhh,ternyata dalam juga dan mantap OYE, dan ada kejadian menarik disitu, kang deri yang sangat bersemangat untuk loncat dan setibanya di atas mulai ragu untuk loncat sampai di paksa beberapa kali dianya merinding dan ada juga pas dia mau loncat tangannya secara reflek langsung memeluki tiang dan sempat jadi bahan ledekan.



Masih tetap oye kami terus melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya kami memasuki areal penduduk dengan berbagai sampah. disitulah tugas kami untuk membersihkan sampah-sampah dan ada juga berbagai batang bambu yang menghalangi perjalanan kami. Karena arus sungai sangat deras, dan posisi kami sedang berjalan (lagi bersihin sampah), tiba-tiba saja salah satu rekan kami  terpleset dan TIDAAAAKKK !!!. sendal teman kami terlepas dari kaki dan hanyut di bawa oleh derasnya sungai. Mendengar teriakan teman kami tersebut, dadi dengan sigap langsung meluncur menghadapi jeram di depan ternyata untuk mengejar sendal  kemudian dia pun terguling-guling karena menghadapi jeram yang "berat" langsung panitia berteriak, itu cepat ditolong, panitia segera meluncur membantu kang dadi untuk menaiki tubingnya kembali.


Entah kenapa pada saat itu  segera meluncur terdepan untuk mencari sendal  yang hanyut tersebut, peduli dengan jeram yang akan dilalui, bisa di lewati dengan mulus. dan akhirnya  melihat sendal  berada pada urutan terdepan dan untungnya ada panitia dibagian terdepan dengan sigap saya berteriak "KANG SENDAAAAALLLL !!!," akang panitia dengan sangat sigap segera mengambil sendal saya dan melemparkannya ke pinggir. Langsung saja  segera ketepian untuk bertemu kembali dengan sendal  yang satu-satunya. Suasana haru biru menyeliputi sekitar sungai cikapundung. Setelah mendapatkan kembali sendal saya yang hanyut. Saya beserta panitia terdepan kembali meluncur terdepan dan di akhiri dengan jeram yang terbilang extreme ternyata mudah dilewati *oye*, disitu arusnya sangat tenang, kita istirahat disana sambil menunggu peserta yang lainnya. Sambil menunggu peserta yang lain saya melakukan kegiatan seperti berenang dan standart keselamatan bilamana kita terjatuh dari tubing. Misalnya  mencoba posisi defendsif iaitu posisi bertahan, dengan posisi kaki kehilir dan kepala di hulu, posisi ini kita berdiam diri saja dan posisi kaki yang di hilir itu untuk menghalangi jeram-jeram yang di depan dan ada posisi offensif yaitu posisi berenang gaya bebas, tapi pada posisi ini kita perlu berhati-hati karena bisa-bisa kepala kita yang terkena jeram.


Semua peserta sudah sampai di checkpoint/tempat peristirahatan pertama dan mulai kembali meluncur mengikuti aliran sungai cikapundung, sampah disini mulai banyak, sesekali kami berhenti untuk membersihkannya dan kembali lagi mengikuti aluran sungai hingga tiba di areal penduduk disitu ada ibu-ibu yang sedang mencuci baju dan segera Ia mengambil air sungai di embernya dan mengguyur kami satu persatu pada saat melewatinya. Pada saat kami melewati itu salah satu rekan kami  langsung berteriak BU, itu yang dibelakang saya lagi ulang tahun, spontan ibu itu langsung mengguyur habis-habisan *orang tersebut ialah  richi* dan sampai jugalah kami di checkpoint kedua dan gorengan serta kopi dan teh sudah menanti,kebetulan kami sangat lapar dan tanpa basa basi  ya cuma berdiri 2 nampan besar gorengan. insting sebagai lelaki yang kelaparan keluar dan mengadopsi sistem pesantren, "bila tangan kanan sedang memegang gorengan dan sedang memakannya, ambil lah gorengan lainnya dan simpan di tangan kiri" sistem pesantren sangatlah efektif dan kami sudah mencobanya sendiri,sangat ampuh dengan menghabiskan belasan gorengan dan hanya menyisakan remah-remah gorengan buat rombongan yang datang berikutnya.Tidak lupa kita kopi di lapangan dan bercanda gurau dengan yang lain dan tidak lupa berpoto bareng peserta lain kemudian melanjutkan perjalanan.


Posisi duduk emang oye,karena lebih enak tidak pegal serta jika berada di tempat yang dangkal tidak perlu repot menggoyang-goyangkan badan untuk lepas dari jebakan dangkal, tetapi dibutuhkan keseimbangan yang tinggi karena mudah terombang ambing dan biasanya tumpu berat badan lebih ke arah belakang,ketimbang didepan dan gampang menyebabkan bila meluncur dan kandas di tempat dangkal dengan posisi membelakangi hilir maka otomatis akan jatuh terguling-guling.Tantangan yang lebih extreme tentunya pas melewati jembatan siliwangi di temani kabel listrik yang semerawut dan sampah-sampah. Kembali mengikuti arus hingga akhirnya saya berada pada urutan terbelakang dan sempat mengikuti rekan yang lain berdampingan layaknya sebuah kereta api dan kemudian datang entah dari mana perahu rafting menabrak layaknya titanic. 



Agak beberapa lama sampailah kita ketanggul kedua dan kami tidak tau kalau didekat tanggul sangat lah dalam, tanpa sengaja salah satu rekan kami  turun dari tubing dan blugg, dalamnya, kaki sampai tidak jejak,disitu ada 3 tanggul ya layaknya air terjun niagara, kembali berpoto disana dan di ajakin  Dwan tantangan yang lebih ekstreme,loncat kebelakang dari dari bebatuan yang berbentuk layaknya jurang dengan ketinggian 1 tingkatan, yang lebih berbahayanya disekitaran areal mendarat dikelilingi oleh tebing-tebing lainnya, jadi harus berhati-hati kalau salah perhitungan loncat dan mendaratnya ya wassalam. Tapi setelah di contohi oleh  Dwa baruna dan  Richie langsung menyusul kegirangan, baruna disitu sempat ragu tapi ya bodoh saja terjun dan sensasinya ruarrrr biasa diikuti oleh  dadi, ya cuma kami bertiga saja dan sama  Dwan sebagai instruktur yang loncat dari situ. Tidak lama kami sampai juga di tempat akhir ya kembali ke plesiran. Segera naik ke rumah penduduk, makan, berbilas,salin baju dan ketempat kang Dwan, main sampai jam 10 malam. kemudian di lanjjutkan dangdutan jam 11 malam nuju kongkow di angkringan,demikian perjalan kami mengikuti Baksos di sungai cikapundung,Ayo kita bersih sungai cikapundung agar bisa terlihat seperti dulu lagi yang menjadi salah satu ikon kota bandung “GO GREEN”.*(BB)






0 komentar:

Posting Komentar